Monday 11 February 2013

Pemanenan Dan Pemasaran

1. Pemanenan dan Pengangkutan
Pemanenan ikan dilakukan dengan mem-perhatikan umur ikan, bobot ikan saat tebar, bobot ikan saat panen, dan waktu pemanenan. Pada pembesaran ikan gurami ini, ukuran tebarnya adalah 150 gr/ekor dengan umur budidaya selama 6 bulan didapatkan berat saat panen 600gr/ekor. 

Sedangkan ikan nila dapat dipanen pada umur 3–4 bulan. Pada umur tersebut bobotnya sudah mencapai 100 gr/ekor. Jika pasar menghendaki ikan yang berbobot 250 gr/ekor, maka panen dapat dilakukan pada umur 6 bulan (Cahyono Bambang, 2000). Pada budi-daya ikan nila, ukuran tebar ikan 20 gr/ekor dan lama pemeliharaan 4 bulan diperoleh berat ikan saat panen 300 gr/ekor. Waktu panen yang baik adalah pada pagi hari atau sore hari karena keadaan suhu rendah yang dapat menurunkan aktivitas metabolisme tubuh dan gerak ikan. 

Ikan–ikan yang telah dipanen harus tetap dipetahankan mutunya sampai di pasaran. Oleh karena itu, penanganan pasca-panen harus dilakukan dengan baik dan benar. Penanganan pascapanen ikan yaitu pembersihan, pembero-kan, pengolahan, pengangkutan dan pemasaran

Pada saat pengangkutan sering kali ikan mengalami kerusakan. Untuk menekan keru-sakan sekecil mungkin, maka ikan harus dikemas dengan baik. Hal–hal yang perlu diperhatikan dalam pengangkutan ikan adalah wadah untuk mengemas ikan, kepadatan ikan dalam wadah dan sistem pengangkutan (Cahyono bambang, 2000). Untuk pengemasan ikan gurami petani ikan menggunakan jerigen plastik karena ikan masih dalam keadaan hidup, sedangkan ikan nila sudah dalam keadaan mati sehingga dapat menggunakan box fiberglass atau styrofoam. 

Saat pengangkutan, kepadatan ikan sangat tergantung pada ukuran ikan, sistem pengangkutan dan lamanya pengangkutan. Apabila ikan terlalu padat akan menyebabkan ikan cepat rusak dan membusuk atau mati. Pada pengangkutan ikan gurami yang menggu-nakan jerigen plastik kepadatan pengangkutan 30 kg dalam 120 liter air selama 6 jam. Sedang-kan ikan nila dalam setiap box kepadatan maksimalnya adalah 70 kg, sehingga jumlah ikan nila saat pengangkutan adalah sekitar 230 ekor/box dengan ukuran panen 300 gr/ekor. 


Pasar pada usaha budidaya ikan gurami dan ikan nila yang dimaksudkan adalah pasar reseller, yaitu suatu pasar yang terdiri dari individu dan organisasi yang melakukan penju-alan kembali barang dan jasa untuk menda-patkan keuntungan. Secara teknis, pemasaran ikan gurami dan ikan nila lebih ditekankan pada strategi bauran pemasaran hal ini dilakukan karena luasnya kegiatan pemasaran. 

Penentuan lokasi dan distribusi serta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, karena agar pelanggan mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang atau jasa. 

Pada penelitian ini baik usaha budidaya ikan gurami maupun usaha budi-daya ikan nila, saluran distribusinya adalah dari produsen/ petani ikan ke pengepul, agen, kemudian resto-ran dan yang terakhir kepada konsumen akhir.

Daerah pemasaran untuk ikan gurami maupun ikan nila masih sedikit sekali untuk meraih pasar lokal. Untuk ikan gurami daerah pemasarannya meliputi wilayah Surabaya dan Jakarta. Sedangkan pemasaran ikan nila meli-puti wilayah Pasuruan dan Solo.

No comments:

Post a Comment