Monday 11 February 2013

Analisis Kelayakan Budidaya Ikan Gurami Untuk Investasi Bisnis

Usaha budidaya ikan gurami di kelompok tani Mina Sejahtera berdiri sekitar tahun 2000 yang mempunyai 10 anggota dan terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara dan 7 orang anggota biasa. Kelompok tani Mina Sejahtera lebih mendominasi pada usaha budidaya ikan gurami dan ikan jenis lain hanya sebagai pendamping. 

Usaha budidaya ikan nila yang ada di kelompok tani Mina Nugroho, sebenarnya merupakan usaha perseorangan yaitu milik Bapak H. Nahrowi. Namun untuk lebih mudah mendapatkan bantuan dana dari pemerintah, mempermudah penyampaian informasi dan atas saran dari pemerintah juga, maka dibentuklah kelompok tani Mina Nugroho yang di ketuai oleh Bapak H. Nahrowi pada tahun 1990-an dan sekarang ini mempunyai anggota 74 orang. 

Analisis Kelayakan Investasi Bisnis 
Analisa kelayakan investasi bisnis atau yang sering dikenal dengan evaluasi proyek usaha selalu dibutuhkan untuk menentukan dan me-ngambil keputusan apakah usaha yang akan dijalankan tersebut menguntungkan atau tidak. Aspek – aspek yang perlu diketahui kelayakannya meliputi aspek teknis, aspek pasar, aspek finan-sial, aspek hukum, aspek kelembagaan, aspek sosial ekonomi dan aspek lingkungan. 

Aspek Pasar
Aspek pasar dan pemasaran merupakan salah satu aspek yang sangat penting. Hal ini dikarenakan aspek pasar dan pemasaran sangat menentukan hidup matinya perusahaan atau setiap kegiatan usaha (Kasmir dan Jakfar, 2003)

Pada tahun 2004 permintaan ikan nasional sebanyak 9.615.446,40 ton, sedangkan produksi ikan di Kabupaten Nganjuk 2.609,022 ton, ini berarti bahwa Kabupaten Nganjuk hanya mampu memenuhi permintaan ikan sebesar 2.609,022 ton, sedangkan produksi ikan gurami dan ikan nila masing – masing hanya 129 ton dan 283,095 ton. Jadi peran Kabupaten Nganjuk masih cukup kecil dalam membantu realisasi dari produksi ikan nasional yaitu sebesar 6.231.000 ton. 

1. Permintaan ikan
Untuk menghitung estimasi permin-taan ikan, peneliti menggunakan data per-mintaan ikan nasional lima tahun terakhir yaitu tahun 2000 hingga 2004. Data tersebut di estimasi, sehingga nilai hasil estimasi per-mintaan ikan nasional tahun 2005 – 2014 berturut – turut adalah 10.874.734,35 ton ; 12.066.773,38 ton; 13.300.230,39 ton ; 14.575.105,38 ton ; 15.891.398,34 ton; 17.249.109,28 ton; 18.648.238,2 ton ; 20.088.785,09 ton; 21.570.749,95 ton dan 23.094.132,8 ton. Jadi rata–rata setiap tahun terjadi kenaikan se-kitar 7,22%. Ini berarti peluang pasar untuk ikan gurami dan ikan nila masih cukup besar. 

2. Penawaran ikan 
Setelah dilakukan perhitungan, diper-oleh nilai estimasi penawaran ikan nasional secara berturut – turut tahun 2005-2014 adalah 6.717.800 ton ; 7.219.000 ton ; 7.766.200 ton ; 8.389.400 ton ; 9.058.600 ton; 9.783.800 ton; 10.565.000 ton ; 11.402.200 ton ; 12.295.400 ton dan 13.244.600 ton. Dari nilai tersebut, diketahui bahwa rata–rata tiap tahun jumlah produksi/penawaran naik sekitar 6,54 %. 

Untuk nilai estimasi penawaran ikan gurami Kabupaten Nganjuk tahun 2005-2014 berturut turut adalah 131,172 ton ; 143,640 ton ; 159,817 ton ; 179,702 ton; 203,295 ton ; 230,598 ton ; 261,609 ton ; 296,328 ton ; 334,756 ton dan 376,893 ton. Dari nilai-nilai tersebut diketahui bahwa ter-jadi kenaikan penawaran ikan gurami di Ka-bupaten Nganjuk sekitar 14,9 % per tahun. 

Sedangkan untuk penawaran ikan nila di Kabupaten Nganjuk diperoleh nilai esti-masi penawaran tahun 2005-2014 secara berturut–turut adalah 387,048 ton ; 499,893 ton ; 628,917 ton ; 774,121 ton ; 935,504 ton; 1113,066 ton ; 1306,807 ton ; 1516,728 ton ; 1742,828 ton dan 1985,107 ton, dan kenaikannya sekitar 14,89% per tahun atau jumlah produksi ikan nila Kabupaten Nganjuk hanya dapat memenuhi permintaan ikan nila nasional sekitar 1089 ton/tahun. 

Dari hasil estimasi permintaan dan penawaran ikan nasional diketahui nilai estimasi permintaan ikan lebih besar dari nilai estimasi penawaran ikan nasional dari tahun 2005 sampai tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pasar komoditi perikanan hingga akhir tahun 2014 masih sangat besar yaitu sebesar 23.094.132,8 ton. 

Untuk menghitung peluang pasar ikan gurami dan ikan nila harus diketahui terlebih dahulu berapa besar kontribusinya terhadap komoditi perikanan secara umum. Kontri-busi rata – rata ikan gurami sekitar 0,00234 % dan ikan nila sekitar 0,00107 %.

Berdasarkan hasil perhitungan estimasi kontribusi ikan gurami dan ikan nila di Kabupaten Nganjuk terhadap permintaan yang belum terpenuhi, masih terdapat peluang pasar tahun 2014 untuk ikan gurami sekitar 280,71 ton dan ikan nila sekitar 1477,43 ton. Nilai tersebut belum mutlak karena permintaan pasar sangat dipengaruhi oleh perubahan selera konsumen dan juga pertimbangan potensi lestari komoditi ikan tersebut. Jadi hipotesa bahwa ada peluang pasar yang luas untuk usaha budidaya ikan gurami dan ikan nila dalam masa yang akan datang diterima.

No comments:

Post a Comment