Monday 11 February 2013

Cara Pemeliharaan Ikan Gurami

1. Pemberian Pakan
Pakan sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan ikan. Pemberian pakan pada budidaya ikan gurami dilakukan 3 kali sehari. Per hari membutuhkan pakan ikan sekitar 17,19 kg untuk 8.182 ekor ikan gurami. Selain pakan buatan ikan gurami juga memakan tum-buhan/daun – daunan rata – rata 242,75 karung/siklus atau Rp.813.212,5.

Jumlah pakan yang diberikan harus sesuai dengan ukuran besar ikan agar pakan yang diberikan tersebut dapat dikon-sumsi oleh ikan secara utuh. Untuk ikan gurami, jumlah makanan yang diberikan per hari adalah 11,5 % dari berat ikan seluruhnya dengan rincian 1,5 % berupa pellet dan 10 % berupa daun – daunan. Frekuensi pemberian pakan ikan adalah 3 kali per hari, yakni pagi, siang dan sore. Ber-dasarkan standard tersebut, maka kebutuhan pakan berupa pellet dan daun – daunan untuk 500 ekor gurami.

Menurut Suyanto S.R. (2004), banyaknya makanan yang diberikan harus diperhitungkan dengan harga pakan dan nilai produksi ikan yang akan diperoleh. Perhitungan ini penting untuk menghindari kerugian. Beratnya ransum per hari harus diperhitungkan secara cermat. Setiap kolam harus dibuatkan tabel pakan sendiri sesuai dengan kepadatan ikan yang dipelihara dan target produksi. Pakan yang diberikan sebaiknya habis dalam 5 menit. Jika pakan tidak habis dalam 5 menit berarti ikan ada gangguan. Gangguan dapat berupa sera-ngan penyakit, perubahan kualitas air, udara panas, atau telalu sering diberi pakan. 

2. Pengontrolan Air
Pergantian air dapat dilakukan sesering mungkin sesuai dengan tingkat kepadatan ikan. Volume air kolam yang diganti setiap hari sebanyak 20 % atau lebih. Pada budidaya ikan gurami ini penggantian air dilakukan satu bulan sekali sebanyak 50 %. 

3. Hama dan Penyakit
Budidaya ikan tidak lepas dari gangguan hama dan penyakit. Datangnya penyakit dise-babkan oleh beberapa hal seperti lingkungan budidaya, teknik budidaya, penanganan panen dan pasca panen yang kurang baik serta tidak sesuainya ukuran dan jenis bahan ynag digu-nakan pada wadah penampungan sehingga ikan luka. Datangnya penyakit tidak hanya merugi-kan dari sisi produktifitas, tetapi juga pada kematian gurami yang dibudi-dayakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan datangnya penyakit dan pengendalian penyakit yang menyerang. 

Beberapa penyakit yang biasa menyerang ikan, baik dalam kolam maupun wadah lain adalah kutu ikan, penyakit cacing ikan, white spot. Pengobatannya dengan perendaman garam dapur (NaCl) dosis 1-3 gr/ 100cc air selama 5 menit atau formalin 25 cc/m3. 

Pengendaliannya dengan seleksi ikan yang tahan penyakit. Vacsinasi Ich, mengurangi kepadatan ikan, kondosi perairan cukup oksigen. Air kolam diusahakan mengalir terus menerus dan pemberian pakan yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan atau menaikkan suhu air yang berkisar 28-32°C 

Penyakit nonparasit merupakan penyakit yang bukan disebabkan oleh adanya penyakit, tetapi disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor makanan (nutrisi). Faktor lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan ikan adalah pH air yang terlalu rendah atau terlalu tinggi, perubahan suhu air yang terlalu mendadak, zat–zat beracun yang ada dalam air, penumpukan kotoran atau sisa – sisa makanan, kadar oksigen dalam air rendah, kejenuhan gas (nitrogen, oksigen dan karbondioksida) serta kadar amoniak yang tinggi.

Pencegahan penyakit nonparasiter dapat dilakukan dengan pemberian pakan yang tepat (baik jumlah dan mutunya), ikan tidak diberi pakan yang telah busuk/rusak, penyimpanan pakan ditempat yang bersih dan kering, per-baikan lingkungan parairan kolam, meningkat-kan kualitas air, meningkatkan aerasi, mengu-rangi bahan organik dan fitoplankton.

No comments:

Post a Comment